Langkah Menentukan permasalahan dalam penelitian SKRIPSI, Thesis dan Disertasi

Pedoman menentukan Identifikasi Masalah / permasalahan dalam penelitian

Identifikasi masalah

Banyak faktor yang mungkin menyebabkan timbulnya suatu masalah. Dalam kasus kinerja pegawai, bukan hanya terkait dengan motivasi dan kompensasi keria, tetapi juga kepemimpinan, supervisi atau pengawasan, iklim organisasi, budaya organisasi, iklim komunikasi organisasi, lingkungan kerja, pelatihan, kepuasan kerja, semangat kerja, etos kerja, kedisiplinan, kecerdasan emosional, manajemen stress, kondisi fisik, dan lain-lain.

 Idealnya, ketika kita meneliti tentang masalah kinerja, semua faktor tersebut kita teliti. Namun, karena sejumlah keterbatasan yang kita miliki, misalnya waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan, maka tidak semua faktor tersebut dapat kita teliti. Oleh karena itu, sesuai dengan jenjang pendidikan kita (si, S2 atau S3), kita hanya meneliti sebagian kecil saja dari faktor-faktor tersebut.

Walaupun demikian, untuk kepentingan penyusunan proposal penelitian kita, semua faktor tersebut dapat diidentifikasi sebagai masalah, satu per satu. Makin banyak identifikasi masalah yang kita lakukan, makin baik. Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi masalah, gunakan acuan teoritik yang terkait dengan kinerja. Perhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai, lalu jadikan faktor-faktor tersebut sebagi identifikasi masalah.

Selama ini ada 2 (dua) versi penyajian identifikasi masalah. Ada yang menyajikandalambentuk pertanyaan, dan ada pula yang menyajikan dalam bentuk pernyataan. Keduanya memiliki rasional masing-masing. Tetapi Anda tidak perlu bingung. Gunakan salah satu yang sesuai dengan ketentuan penyusunan proposal yang berlaku di fakultas atau universitas tempat Anda kuliah.

Pembatasan Masalah 

Jika hendak menyusun proposal penelitian untuk penulisan disertasi, harus memasukkan semua faktor tersebut kedalam paket identifikasi masalah, bahakan perlu ditambah faktor lain yang baru. Tetapi, jika mau menyusun proposal skripsi atau tesis, tidak perlu memasukkan semua faktor tersbut. Gunakan saja beberapa yang paling relevan dengan masalah yang akan diteliti. Pertimbangkan segenap keterbatasan, khususnya tenaga, waktu, biaya, dan kemampuan teoritik dan metodologis. Pembatasan masalah minimal mencakup dua hal.

1. Lokasi dan objek penelitian.

 Hal ini berkaitan langsung dengan tempat yang dijadikan obyek penelitian, misalnya perusahaan instansi pemerintah, sekolah, pesantren, masjid, gereja, pasar, mall, dan lain-lain.

2. Variabel atau Fokus Penelitian 

Hal ini berkaitan dengan variabel- variabel atau dokus penelitian yang akan diteliti. Jadi dalam pembatasan masalah, 2 (dua) unsur tersebut harus terpenuhi. Sebagai gambaran dapat diberikan contoh untuk penelitian mengenai kinerja pegawai sebuah perusahaan misalnya PT Artiza sebagai berikut "Seperti diuraikan diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai sangat banyak Padahal, dalam waktu yang sama, penulis memiliki sejumlah keterbatasan, terutama waktu, biaya. tenaga dan kemampuan akademik. Menyadari kondisi tersebut dan terutama sesuai dengan kaidah keilmuan, maka permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada masalah pengaruh motivasi dan kompensasi kerja terhadap kinerja pegawai PT Artiza". Dalam contoh ini unsur pertama diwakili oleh PT Artiza, sedangkan unsur kedua diwakili oleh variabel variabel motivasi, kompensasi dan kinerja pegawai.

Sumber:
Indonizer.com


EmoticonEmoticon