prinsip penggunaan metode diskusi dan pelaksanaann metode diskusi kelas | fisikadansains

 Prinsip Umum Penggunaan Metode Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode diskusi, antara lain sebagai berikut.

a.  Perumusan masalah atau masalah-masalah yang   didiskusikan agar dilakukan bersama-sama dengan siswa.
b.  Menjelaskan   hakikat masalah itu disertai tujuan   mengapa masalah
    tersebut dipilih untuk didiskusikan.
c.  Pengaturan peran siswa yang meliputi pemberian tanggapan, saran,
pendapat,   pertanyaan, dan   jawaban   yang   timbul untuk memecahkan masalah.
d.  Memberitahukan tata tertib diskusi.
e.  Pengarahan pembicaraan agar sesuai dengan tujuan.
f.  Pemberian bimbingan siswa untuk mengambil kesimpulan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Diskusi Kelompok
Langkah-langkah   diskusi sangat bergantung   pada   jenis diskusi yang digunakan. Hal ini dikarenakan tiap-tiap   jenis memiliki   karakteristik masing- masing. Seminar memiliki   karakteristik   yang berbeda dengan simposium,  brain   storming, debat,   panel, sindikat group dan lain-lain.   Demikian   pula  siposium dan yang lain-lain tersebut juga memiliki karakteristik   yang  berbeda satu dengan yang lainnya. Akibat   perbedaan karakteristik  tersebut, maka langkah dan atau   prosedur pelaksanaannya   berbeda   satu  dengan   yang   lain.   Meskipun demikian, secara umum untuk keperluan  pembelajaran di kelas, langkah-langkah   diskusi   kelas   dapat   dilaksanakan  dengan prosedur yang lebih sederhana. Moedjiono, dkk (1996)   menyebutkan
langkah-langkah   umum   pelaksanaan   diskusi   sebagai berikut ini.

a.  Merumuskan masalah secara jelas
b.  Dengan   pimpinan guru para siswa   membentuk   kelompok-kelompok  diskusi, memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris,   pelapor), mengatur tempat   duduk,   ruangan, sarana, dan sebagainya sesuai dengan tujuan diskusi. Tugas   pimpinan diskusi antara lain: (1) mengatur   dan  mengarahkan diskusi, (2) mengatur "lalu lintas" pembicaraan.
c.  Melaksanakan diskusi. Setiap anggota diskusi hendaknya tahu   persis apa
    yang akan didiskusikan dan   bagaimana cara berdiskusi. Diskusi harus
    berjalan dalam   suasana bebas, setiap anggota tahu bahwa mereka
    mempunyai   hak bicara yang sama.
d.  Melaporkan   hasil   diskusinya. Hasil-hasil   tersebut   ditanggapi   oleh
semua siswa, terutama dari kelompok   lain. Guru   memberi   alasan atau penjelasan   terhadap   laporan tersebut.
e.  Akhirnya   siswa mencatat hasil diskusi, dan   guru   mengumpulkan laporan
    hasil diskusi dari tiap kelompok.

Budiardjo, dkk, 1994:20--23 membuat   langkah penggunaan metode diskusi melalui tahap-tahap berikut ini.

1.    Tahap Persiapan
a.    Merumuskan tujuan pembelajaran
b.     Merumuskan permasalahan dengan jelas dan ringkas.
c.     Mempertimbangkan karakteristik anak dengan benar.
d.     Menyiapkan kerangka diskusi yang meliputi: (1) menentukan dan
merumuskan aspek-aspek masalah,(2) menentukan alokasi waktu,(3) menuliskan garis besar bahan diskusi,(3) menentukan format susunan tempat,(4) menetukan aturan main jalannya diskusi.
e.     Menyiapkan fasilitas diskusi, meliputi: (1) menggandakan bahan diskusi,(2)
    menentukan dan mendisain tempat,(3) mempersiapkan alat-alat yang
    dibutuhkan.

2.    Tahap pelaksanaan
a.    Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.    Menyampaikan pokok-pokok yang akan didiskusikan.
c.    Menjelaskan prosedur diskusi.
d.    Mengatur kelompok-kelompok diskusi
e.    Melaksanakan diskusi.

3.    Tahap penutup
a.    Memberi kesempatan kelompok untuk melaporkan hasil.
b.    Memberi kesempatan kelompok untuk menanggapi.
c.    Memberikan umpan balik.
d.    Menyimpulkan hasil diskusi.

Peranan Guru Sebagai Pemimpin Diskusi
Untuk mempertahankan kelangsungan, kelancaran dan efektivitas diskusi,   guru sebagai   pemimpin   diskusi   memegang peranan   menentukan. Mainuddin, Hadisusanto   dan   Moedjiono, 1980:8--9, menyebutkan sejumlah peranan yang harus dimainkan guru sebagai pemimpin diskusi, adalah berikut
ini.
a.     Initiating,   yakni menyarankan gagasan baru,   atau   cara baru dalam
    melihat masalah yang sedang didiskusikan.
b.    Seeking   information, yakni meminta fakta   yang   relavan atau informasi
yang otoritarif tentang topik diskusi.
c.     Giving   information,   yakni   fakta   yang   relavan    atau menghubungkan
    pokok diskusi dengan   pengalaman   pribadi peserta.
d.     Giving   opinion,   yakni memberi pendapat   tentang   pokok yang sedang
dipertimbangkan kelompok, bisa dalam   bentuk menantang konsesus atau sikap "nrimo" kelompok.
e.     Clarifying,   yakni merumuskan kembali pernyataan   sesorang;
    memperjelas pernyataan sesorang anggota.
f.    Elaborating,   yakni mengembangkan   pernyataan   seseorang atau memberi
contoh atau penerapan.
g.    Controlling,   yakni   menyakinkan   bahwa   giliran   bicara merata;
menyakinkan   bahwa anggota yang   perlu   bicara, memperoleh giliran
bicara.
h.    Encouraging,   yakni   bersikap   resetif   dan   responsitif terhadap
pernyataan serta buah pikiran anggota.
i.    Setting   Standards, yakni memberi atau meminta   kelompok menetapkan,
kriteria untuk menilai urunan anggota.
j.    Harmonizing,   yakni   menurunkan   kadar   ketegangan   yang terjadi dalam
diskusi.
k.    Relieving   tension, yakni melakukan   penyembuhan   setelah terjadinya
tegangan.
l.     Coordinating,   yakni   menyimpulkan   gagasan   pokok   yang timbul   dalam
    diskusi, membantu   kelompok   mengembangkan gagasan.
m. Orientating, yakni menyampaikan posisi yang telah   dicapai   kelompok
    dalam diskusi dan   mengarahkan   perjalanan diskusi selanjutnya.
n.     Testing, yakni menilai pendapat dan meluruskan   pendapat kearah yang
    seharusnya dicapai.
o.     Consensus   Testing,   menialai tingkat   kesepakatan   yang telah dicapai
    dan menghindarkan perbedaan pandangan.
p.     Summarizing,   yakni   merangkum   kesepakatan   yang   telah dicapai.

1 komentar so far

Langkah-Langkah Pelaksanaan Diskusi Kelompok Langkah-langkah diskusi sangat
bergantung pada jenis diskusi
yang digunakan. Hal ini dikarenakan
tiap-tiap jenis memiliki
karakteristik masing- masing.
Seminar memiliki karakteristik yang berbeda dengan simposium,
brain storming, debat, panel,
sindikat group dan lain-lain.
Demikian pula siposium dan yang
lain-lain tersebut juga memiliki
karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Akibat
perbedaan karakteristik tersebut,
maka langkah dan atau prosedur
pelaksanaannya berbeda satu
dengan yang lain. Meskipun
demikian, secara umum untuk keperluan pembelajaran di kelas,
langkah-langkah diskusi kelas
dapat dilaksanakan dengan
prosedur yang lebih sederhana.
Moedjiono, dkk (1996)
menyebutkan langkah-langkah umum pelaksanaan diskusi sebagai berikut ini. a. Merumuskan masalah secara jelas
b. Dengan pimpinan guru para
siswa membentuk kelompok-
kelompok diskusi, memilih pimpinan
diskusi (ketua, sekretaris, pelapor),
mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya sesuai
dengan tujuan diskusi. Tugas
pimpinan diskusi antara lain: (1)
mengatur dan mengarahkan
diskusi, (2) mengatur "lalu lintas"
pembicaraan. c. Melaksanakan diskusi. Setiap
anggota diskusi hendaknya tahu
persis apa
yang akan didiskusikan dan
bagaimana cara berdiskusi. Diskusi
harus berjalan dalam suasana bebas,
setiap anggota tahu bahwa mereka
mempunyai hak bicara yang
sama.
d. Melaporkan hasil diskusinya.
Hasil-hasil tersebut ditanggapi oleh
semua siswa, terutama dari
kelompok lain. Guru memberi
alasan atau penjelasan terhadap
laporan tersebut.
e. Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, dan guru mengumpulkan
laporan
hasil diskusi dari tiap kelompok.


EmoticonEmoticon