MODEL PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah:
            Sekarang ini kurikulum pendidikan di Indonesia sudah makin berkembang. Sudah terlalu banyak tuntutan-tuntutan masyarakat yang ditujukan kepada para guru atau penyelenggara pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi dan manajemen guru untuk mengatasi masalah pembelajaran sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Sementara itu, setiap mata pelajaran dan peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Untuk  menyikapi hal tersebut maka seorang guru harus memiliki cara dalam proses pembelajarannya untuk menyampaikan ilmunya kepada siswanya.
Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis model pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan oleh seorang penddik/guru dalam menunjang proses pembelajaran. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori lain (Joyce & Weil, 1992), Lebih lanjut Joyce & Weil mempelajari model-model pembelajaran berdasarkan teori belajar yang dikelompokkan dalam empat rumpun model pembelajaran; 1. model interaksi sosial, 2. model pemrosesan informasi, 3. model personal (personal models), dan 4. model modifikasi tingkah laku (behavioral)


B.     Perumusan masalah
1.      Apa itu model pembelajaran?
2.      Apa peran model pembelajaran dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar?
3.      Apa saja rumpun model pembelajaran itu?dan apa komposisi didalamnya?
4.      Bagaimana cara menentukam jenis model yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran?
5.      Bagaimana aplikasi model pembelajaran fisika di sekolah?
           
C.    Tujuan penulisan masalah
a.       Makalah ini dibuat untuk  menyelesikan tugas  pembelajaran fisika sekolah
b.      Untuk mengetahui apa itu model pembelajaran
c.       Mengetahui jenis-jenis model pembelajaran
d.      Mengetahui cara menentukan jenis model yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran fisika
e.       Memahami aplikasi model pemebelajaran dalam pembelajaran fisika disekolah SMA
           


BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A.    KAJIAN TEORI
            Soekamto, dkk (dalam Nurulwati, 2000) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.” Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar.
Joyce & Weil (1992) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk mernbentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikan.
          
Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Istilah Model Pembelajaran (model of teaching) sebagaimana dijelaskan Toeti dan Sarifudin (1996:78), model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Sudrajat, (2008: 2) juga menjelaskan tentang model pembelajaran, yaitu sebagai landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas.

           Model pembelajaran mengambarkan keseluruhan urutan alur atau langkah-langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Dalam model pembelajaran ditunjukkan secara jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa, bagaimana urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Model pembelajaran merupakan aktualisasi dari model belajar, yang hakekat nya    membantu para siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan juga mengajar cara-cara bagaimana mereka belajar. Proses belajar mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorentasi masa depan. Penggunaan model pembelajaran memungkinkan guru dapat mencapai tujuan tertentu dan berorentasi pada jangka panjang (Bruce Joyce, et al, 2000: 6).
§  Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.
§  • Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berfikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif.
• Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
§  • Memiliki bagian-bagian model dalam pelaksanaan, yaitu:
§  (1) urutan langkah-langkah pembelajaran(syntax),
§  (2) adanya prinsip-prinsip reaksi,
§  (3) sistem sosial, dan
§  (4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
• Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: (1) dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur dan (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
• Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedomaan model pembelajaran yang dipilihnya.
  
Berdasarkan karakteristik dan setiap model pembelajaran tersebut, Joyce dan Weil mengklasifikasi
model-model pembelajaran kedalam empat rumpun model, yaitu:

1. Rumpun Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Models).
Model-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun ini bertolak dan prinsip-prinsip pengolahan informasi oleh manusia dengan mempenkuat dorongan-dorongan internal (datang dan dalam din) untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakanjalan keluarnya serta pengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Kelompok model ini menekankan pada peserta didik agar memilih kemampuan untuk memproses
informasi sehingga peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah yang memiliki kemampuan dalam memproses informasi.
Dalam rumpun model pembelajanan ini terdapat 7 model pembelajaran, yaitu:
a.       Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
b.      Berpikir induktif (InductiveThinking)
c.       Latihan Penelitian (Inquiry Training)
d.      Pemandu Awal (Advance Organizer)
e.       Memorisasi (Memorization)
f.       Pengembangan Intelek (Developing Intelect)
g.      Penelitian llmiah (Scientic Inquiry)


2. Rumpun Model Personal (Personal Models)
Rumpun model personal bertolak dan pandangan kedirian atau selfhood’ dan individu. Proses pendidikan sengaja diusahakan yang memungkinkan seseorang dapat memahami din sendiri dengan baik, sanggup memikul tanggung jawab untuk pendidikan dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Penggunaan model-model pembelajaran dalam rumpun personal ini lebih memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga manusia menjadi semakin sadar din dan bertanggungjawab atas tujuannya.
Dalam rumpun model personal ini terdapat 4 model pembelajaran, yaitu:
a.       Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching)
b.      Model Sinektik (Synectics Model)
c.       Latihan Kesadaran (Awareness Training)
d.      Pertemuan Kelas (Classroom Meeting)

3. Rumpun Model lnteraksi Sosial (Social Models)
Penggunaan rumpun model interaksi sosial ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan kerjasama dan para siswa. Model pembelajaran rumpun interaksi sosial didasarkan pada dua asumsi pokok, yaitu (a) masalah-masalah sosial diidentifikasi dan dipecahkan atas dasar dan melalui kesepakatanm-kesepakatan yang diperoleh di dalam dan dengan menggunakan proses-proses sosial, dan (b) proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk melakukan perbaikan masyarakat dalam arti seluas-luasnya secara build-in dan terus menerus.
Dalam rumpun model interaksi sosial ini   terdapat 5 model pembelajaran, yaitu:
a.       Investigasi Kelompok (Group Investigation)
b.      Bermain Peran (Role Playing)
c.       Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Ulnquiry)
d.      Latihan Laboratoris (Laboratory Training)
e.       Pen elitian Ilmu Sosial

4. Rumpun Model Sistem Perilaku (Behavioral Systems)
Rumpun model system perilaku mementingkan penciptaan sistem lingkungan belajar yang memungkinkan penciptaan sistem lingkungan belajar yang memungkinkan manipulalsi penguatan tingkah laku (reinforcement) secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki. Model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobservasi dan metode dan tugas yang diberikan dalam rangka mengkomunikaksikan keberhasilan.
Dalam rumpun model sistem perilaku ini terdapat 5 model pembelajaran, yaitu:
a.       BelajarTuntas (Mastery Learning)
b.      Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
c.       Belajar Kontrol Din (Learning Self Control)
d.      Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep (Training for Skill and Concept Development)
e.       Latihan Assertif (Assertive Training.

Keempat rumpun model pembelajaran yang telah dikemukakan di atas, menurutJioyce dan Weil (1986) memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1.      Sintaks (Syntax) yaitu urutan langkah pengajaran yang menunjuk pada fase-fase Itahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru bila ia menggunakan model pembelajaran tertentu. Misalnya model eduktif akan menggunakan sintak yang berbeda dengan model induktif
2.      Prinsip Reaksi (Principles of Reaction) berkaitan dengan pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru melihat dan memperlakukan para siswa, termasuk bagaimana seharusnya guru memberikan respon terhadap siswa. Prinsip ini memberi petunjuk bagaimana seharusnya guru menggunakan aturan permainan yang berlaku pada setiap model.
3.      Sistem Sosial (The Social System adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saatterjadinya proses pembelajaran (situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam penggunaan model pembelajaran tertentu)
4.      Sistem Pendukung (Support System) yaitu segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya proses pembelajaran secara optimal.
5.      Dampak lnstruksional (Instructional Effect) dan Dampak Pengiring (Nurturant Effects). Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai atau yang berkaitan langsung dengan materi pembelajaran, sementara dampak pengiring adalah hasil belajar samapingan (iringan) yang dicapai sebagai akibat dan penggunaan model pembelajaran tertentu.



B.     PEMBAHASAN
Berdasar pada rumusan masalah serta dasar teori di atas maka dapat dibahas seperti hal berikut.
Model pembelajaran
            model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dalam model pembelajaran tercakup gambaran keseluruhan urutan alur atau langkah-langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran secara terperinci dan sitematis. Dalam model pembelajaran ditunjukkan secara jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa, bagaimana urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Model pembelajaran dapat digunakan untuk mernbentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Peran model pembelajaran
Peran model pembelajaran bagi guru/pendidik yaitu sebagai sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dan juga sebagai landasan praktik pembelajaran, sebagai hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas. Sebab model pembelajaran mengambarkan keseluruhan urutan alur atau langkah-langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Dalam model pembelajaran ditunjukkan secara jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru, bagaimana urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan oleh siswa. Penggunaan model pembelajaran memungkinkan guru dapat mencapai tujuan tertentu dan berorentasi pada jangka panjang.
Bagi siswa model pembelejaran berperan membantu para siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan juga mengajar cara-cara bagaimana mereka belajar

           


Rumpun model pembelajaran
model-model pembelajaran kedalam empat rumpun model, yaitu:
1.      Rumpun Model Pengolahan Informasi
Kelompok model ini menekankan pada peserta didik agar memilih kemampuan untuk memproses
informasi sehingga peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah yang memiliki kemampuan dalam memproses informasi.
Dalam rumpun model pembelajanan ini terdapat 7 model pembelajaran, yaitu:
a)      Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
b)      Berpikir induktif (InductiveThinking)
c)      Latihan Penelitian (Inquiry Training)
d)     Pemandu Awal (Advance Organizer)
e)      Memorisasi (Memorization)
f)       Pengembangan Intelek (Developing Intelect)
g)      Penelitian llmiah (Scientic Inquiry)

2.      Rumpun Model Personal
Penggunaan model-model pembelajaran dalam rumpun personal ini lebih memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga manusia menjadi semakin sadar din dan bertanggungjawab atas tujuannya.
Dalam rumpun model personal ini terdapat 4 model pembelajaran, yaitu:
a)      Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching)
b)      Model Sinektik (Synectics Model)
c)      Latihan Kesadaran (Awareness Training)
d)     Pertemuan Kelas (Classroom Meeting)

3.      Rumpun Model lnteraksi Sosial
Model pembelajaran rumpun interaksi sosial didasarkan pada dua asumsi pokok, yaitu (a) masalah-masalah sosial diidentifikasi dan dipecahkan atas dasar dan melalui kesepakatanm-kesepakatan yang diperoleh di dalam dan dengan menggunakan proses-proses sosial, dan (b) proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk melakukan perbaikan masyarakat dalam arti seluas-luasnya secara build-in dan terus menerus.
Dalam rumpun model interaksi sosial ini   terdapat 5 model pembelajaran, yaitu:
a)      Investigasi Kelompok (Group Investigation)
b)      Bermain Peran (Role Playing)
c)      Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Ulnquiry)
d)     Latihan Laboratoris (Laboratory Training)
e)      Pen elitian Ilmu Sosial

4.      Rumpun Model Sistem Perilaku
Model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobservasi dan metode dan tugas yang diberikan dalam rangka mengkomunikaksikan keberhasilan.
Dalam rumpun model sistem perilaku ini terdapat 5 model pembelajaran, yaitu:
a)      BelajarTuntas (Mastery Learning)
b)      Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
c)      Belajar Kontrol Din (Learning Self Control)
d)     Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep (Training for Skill and Concept Development)
e)      Latihan Assertif (Assertive Training).



Pemilihan Model Pembelajaran yang efektif
Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal . Ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, seorang pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan :
1.      kondisi siswa , yaitu tingkat kemampuan siswa dalam menanggapi bahan ajar
2.      sifat materi bahan ajar, apakah meteri perlu menggukan percobaan/deonstrasi dalam memperjelas materi yang disampaikan
3.      fasilitas-media yang tersedia, dan
4.      kondisi guru itu sendiri.
Dalam pembelajaran fisika tentunya lebih menekankan pada pemahaman konsep hokum-hukum fisika dalam kehidupan sehrai-hari
         Faktor penentu efektivitas mengajar
        Ekspektasi pengajar tentang kemampuan peserta didik yang akan dikembangkan
        Ketrampilan pengajar dalam mengelola kelas
        Jumlah waktu yang dipergunakan oleh peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajar
        Kemampuan pengajar dalam mengambil keputusan pembelajaran
        Variasi metode mengajar yang dipakai pengajar







BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
1.      Rumpun Model Pengolahan Informasi
a.       Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
b.      Berpikir induktif (InductiveThinking)
c.       Latihan Penelitian (Inquiry Training)
d.      Pemandu Awal (Advance Organizer)
e.       Memorisasi (Memorization)
f.       Pengembangan Intelek (Developing Intelect)
g.      Penelitian llmiah (Scientic Inquiry)
2.      2. Rumpun Model Personal (Personal Models)
Dalam rumpun model personal ini terdapat 4 model pembelajaran, yaitu:
a.       Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching)
b.      Model Sinektik (Synectics Model)
c.       Latihan Kesadaran (Awareness Training)
d.      Pertemuan Kelas (Classroom Meeting)
3.      Rumpun Model lnteraksi Sosial
Dalam rumpun model interaksi sosial ini   terdapat 5 model pembelajaran, yaitu:
a.       Investigasi Kelompok (Group Investigation)
b.      Bermain Peran (Role Playing)
c.       Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Ulnquiry)
d.      Latihan Laboratoris (Laboratory Training)
e.       Pen elitian Ilmu Sosial
4.      Rumpun Model Sistem Perilaku
Dalam rumpun model sistem perilaku ini terdapat 5 model pembelajaran, yaitu:
a.       BelajarTuntas (Mastery Learning)
b.      Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
c.       Belajar Kontrol Din (Learning Self Control)
d.      Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep (Training for Skill and Concept Development)
e.       Latihan Assertif (Assertive Training).


Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai macam model pembelajaran. Ketika memilih model pembelajaran guru/pendidik haruslah memeperhatikn aspek-aspek berikut: kondisi siswa , yaitu tingkat kemampuan siswa dalam menanggapi bahan ajar
1.      kondisi siswa , yaitu tingkat kemampuan siswa dalam menanggapi bahan ajar
2.      sifat materi bahan ajar, apakah meteri perlu menggukan percobaan/deonstrasi dalam memperjelas materi yang disampaikan
3.      fasilitas-media yang tersedia, dan
4.      kondisi guru itu sendiri. .
Daftar pustaka
Abu Hamid, Ahmad. 2011. Pembelajaram Fisika Di Sekolah.            Yogyakarta : Instruksional Pusat Pengembangan Sains-FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Ahmad Abu Hamid. 2011. Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta: P2IS FMIPA UNY.
Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan LanjutanPertama. (2003). Pendekatan Kontekstual (Centered Teaching and Learning). Jakarta
Hatimah, I. 2003. Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung : Andira.
Knowles, M. 1975. Self Directed Learning. Chicago : Follet Publishing Company.
Sudjana, D. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production.
Supriyadi. 2008. Seri Strategi Dan Managemen Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Tempelsari Books Co.

Toeti dan Sarifudin .1996.Model of Teaching.


EmoticonEmoticon